Rabu, 21 Mei 2014

Contoh Makalah Siste Rem




BAB I
 PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
            Kompnen  rem merupakan salah satu komponen yang paling seriing digunakan dan merupakan komponen yang harus ada dalam setiap unit kendaraan , kerna selain berfungsi untuk mengurangi keceoatan da menghentikan kendaraan , rem  juga berfunngsi sebagai alat keselamatann dan menjamin pengendara yang aman.
                                           Dengan pernyataan tersebut sudah tentulah perwatan sera perbaikan rem harus benar benar di perhatikan secara baik baik.
                                           Seiring perkembangan , dewasa ni banyak bermunculan prinsip prinsip serta tipe tipe rem pada kendaraan , contohnya ren yang paling sering di gunakan adalah rem hidrolik yaitu salah satu rem rem yang tenaga pengeremannya di hasilkan dari tekanan manusia dengan fluida sebagai perantara , ada beberapa jenis dari rem ini salh satunya adalah rem tromol dan ren cakram, selain rem hidraulik ada juga rem pneumatik ( angin ) dan rem mekannik.
B.       Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan     tentang sistem rem pada kendaraan yang  diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua, makalah ini juga dibuat untuk Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Rem.





BAB II
LANDASAN TEORI
1.        Uraian
       Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun. Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek
Tanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan, Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.
2.        Prinsip rem
       Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin di bebaskan ( tidak di hubungkan ) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik ( energi gerak ) untuk menggerak kan kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan . umumnya bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. efek pengereman (braking effect ) diperoleh dari adanya gesekan yang di timbulkan antara dua objek.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Esy1la_0KTcQJtg3dcCzHUpV_haCAsUlyDeKL9VXo6IBf3d29IdoQkEMC8B0wAGe0N0uziE50SVe_IwJlFfkOj3Noh_WFwgvlJooYF6-AJEpnFANcE1QPA0K2D3sZvVwxVD7SAc2fd6D/s400/1.png

3.        Tipe Rem
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1zEWbW29ViDUu0zujbYDTUMZIzlWhc9lKA_Avwf_wMtVm8XHnMOwHx1wTDsyVUnk5Nn2ZYEHiEWF1RjfFzY1SWZ3T1qVulS-YD7U6TWTdO3edD7xPficyJOyBZg8xFhFxxtY8RYVRYQNm/s320/2.JPG
       Rem yang digunakan pada kendaraan bermototr dapat di golongkan menjadi beberapa tergantung pada penggunaannya anatar lain :
a)             Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :
§   Rem hidrolik  merupakan rem yang digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan, karena rem ini mmiliki konstruksi yang lebih khusus dan handal dan memiliki respon lebih cepat
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSAhlSqYvp8XGDnoklyRk8pAVdg9PMZ9f57LBjtK9OZxeiN9iHhNA
§   Rem pneumatik merupakan rem yang banyak di gunakan pada kendraan berat seperti truk dan bus.

b)              Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
Tuas rem tangan
c)             Rem pembantu atau tambahan, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat, contohnya : ABS (Antilock Braking System), BA (Brake Assist), EBD (Electronic Brake force Distribution).
4.       Mekanisme Kerja
a.       Master silinder.
Master silinder mengubah gerak pada rem ke dalam tekanan hidraulis. Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston, dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis
Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda (tandem) master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibanding tipe tunggal (single type).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4VNh5GcNlqq5Ndj5srvnqmqLUNPfR4O3yf2ZJVBkIg0jNxI5vpxmVSDLKmPg3CcM054U6YwNSr4DyFKfS6PG-eaRRtcplQ5gA7CphnNuUVeySebrhVWIeUqzcxIviDqNesTmMl1rP6s3r/s400/3.JPG
Gambar 3.Single Master Cylinder      Gambar 4. Tandem Master Cylinder





     Pada master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan  dan belakang. Dengan demikian bila sudah satu sistem tidak bekerja maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik sehingga pengereman masih bisa berlangsung.

b.      Boster Rem (bralew Broster).
Tenaga penahan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat menghentikan kendaraan. Boster [Brake Booster] melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh. Boster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integrat) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silider itu sendiri. Tipe integral itu banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0tUlqSRLcH0tuGZmwknW3B_SXcQRiJ8u83gWi8eag6sHGMOYWGtnu6A37w9fR5OYhmA_9bFtA8ev_lvNQTlBak2bwr18g4EOXW-pyK0IOdeo11Bdtc2zZa7iuz9Q2CYzaUTwEWMoB4Fyi/s400/5.JPG

Gambar 5. Boster Body

Boster rem mempunyai diaprahma yang bekerja dengan adanya perbedaan, tekanan antara tekanan atmosfir dan kevacuman yang dihasilkan dari intake manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan diaphram untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang. Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan boster.
Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. Boster rem terutama terdiri dari rumah boster, piston, diaphram, reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrol. Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang dan masing-masing ruang di batasi dengan membran dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup.
c.       Outlet Check Valve
Pada beberapa master silinder terdapat outlet check valve yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem (1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnyapengereman.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl8esyxEONcgIKBYKepGOCK6lhxur_SxUKv-2QRD8PRBYE3Ncmb-Bf1hLvYhOuj9ikTV4vDS-K8O5JISOoawSg7N8pzIwgZm9oIPlytA_CH_LIDMPwE5kxABjwQXj3fJ5SIn5_7zA9qwNy/s320/6.JPG
Gambar 6.Outlet Check Valve











5.      Sistem Rem berdasarkan  mekanisme rem
1.    Rem tromol
Rem tromol
http://indonesiamengubahdunia.blogdetik.com/files/2009/04/brake-pedal-21-1024x384.jpg
       Pada tipe rem tromol , kekuatan tenaga pengereman di peroleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama samadengan roda. Karena self energizung acton ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar di akibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
a)              Komponen dan fungsi :
Komponen Rem Tromol terdiri dari : Backing plate, Silinder roda ( Wheel cylinder ), Sepatu ren dan Kanvas ( Brak Shoe & Lining dan Tromol rem ) :

Ø    Backing Plate
Backing Plate berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda. Backing Plate dibuat dari baja press yang dibuat pada axle housing atau axle carnier bagian belakang. Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar.

Ø     Silinder Roda
Fungsi dari silinder roda adalah untuk menekan brake shoee (sepatu  rem) ke brake drum (tromol rem) Silinder roda ( wheel cylindeir) terdir dari beberapa komponen sepert terlihat pada gambar di samping ini. Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakan hanya satu sepatu rem.
Bila brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan ke semua wheel silinder, tekanan di dalam wheel silinder menekan piston di dalam wheel silinder menekan piston ke arah luar dan selanjutnya piston menekan brake shoe. Bila brake pedal dilepas maka brake shoe kembali ke posisi semula oleh tarikan pegas.

Ø    Sepatu Rem (Brake Shoe) dan Kanvas Rem (Lining)
Sepatu rem atau (  brake shoe )  berfungsi untuk  menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plasikyang tahan panas. Sepatu rem (brake shoe) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat menahan panas, aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaman yang silih berganti. Pada umumnya kanvas  metallic dengan brass, lead, plastik, dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

Ø    Tromol Rem
Tromol rem ( Brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron) tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuahan dan berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu 200-300°C.
Ø    Pegas pembalik
Berfungsi untuk : berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya dipasang dibagian sisi silinder roda.
Ø    Silinder penyetel sepatu rem
Berfungsi untuk : menjamin ujung sepatu rem dan untuk penyetelan renggang antara sepatu dengan drum
b)      Tipe-tipe Rem Tromol
Rem tromol pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain yaitu :
a)              Tipe Leading Trailing
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK2ewihuz2SZs495_O5qD71tkfl45aFiaota3ar7uRWWd2VjBL7gbKCyGxDT7mRAj41J5Vg9q8W6UwJEAuXrfwlTll0EsKnq8SFpM0Ez6kQLCNFdRlpWPadq3T9G6Iv2UYxeaOcIWV9Csz/s320/12.JPG
Gambar 6. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b)              Tipe Two Leading
 Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUgGzjyomBZJnibOIy6DiZgnNuJiAUPzWSwRpGMPCSnUGdgHR_-_C1Lko2BkDgExZmML8hwKSyRVLTPSVFZHtdoYNCMV_HrclL2yTagXy1cakKDKaDWn0aaiP1pB3dMgPpX0LMnLYzOlKG/s320/13.JPG
Gambar 7. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

c)              Tipe Dual Two-Leading
Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4HBvw5TeeZc-NZDVmjS0gN5qd41tbJ-DC2kMce0SeVjHHcPTyoylQgDCQWy7j2ru-NLQ1i0VR46rOMAUTohtGxTj4J7GpodVhhFamQA8Z_EUfD6uDxkdPrzbJVfkNwOo2iKQxlB0Ikf3F/s320/14.JPG
Gambar 8.Tipe Dual Two Leading

d)             Uni servo
Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan   : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian: Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguk09jhOjq5xN5BaehdNRgQidSiih2OxJHiTv1sSvzcjEKSpQAM8PNLs_NwxsFiHH2OURzCigNqWz6fZTu0z5S-WqWRncnl1PczCi9R-u10Mpa3Gz0rd40-X4FsNqVeD2hFxtfWzJqEM3s/s320/15.JPG

Gambar 9. Rem Tromol Tipe Uni-Servo

e)               Duo servo
Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmOmOS-FjUh2RDGJuUIj7uJ5S8gpAtq2oXJuXW46u3kv1q4S63d5IE-ZU1MaQ5cv4LhTFdOgPGYEHDWWJIkJpcWpgPmu_p6dib3_kJPoimkvpJD4neFVXr8nBKWu_YQklZYYiUirdGPvpy/s320/16.JPG
Gambar 10. Rem Tromol Tipe Duo-Servo

2.      Rem cakram
http://m-edukasi.net/online/2008/servicerem/images/h012.gif
Flexible hose
            Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.      
a)      komponen dan fungsi :
1.    Piringan rotor untuk menjamin  pendiginan yang baik
2.    Selang rem Untuk jalurnya fluida atau minyak rem
3.    Plat pengatur pad Untuk menahan rem
4.    Plat momenPenahan silinder agar tidak jatuh
5.    Pad rem Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan                kendaran
6.    Pegas penahan pad Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena tergajal
7.    Pegas anti berisikAgar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik
8.    Shim anti cicit Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepasSilinder rem Sebagai wadah dari pad rem.

b)      Jenis - jenis Caliper
1.      Tipe Fixed Caliper (Double Piston)
Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi disc. Pada tipe ini hanya terdapat satu piston.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAspC7X6wAzerbsiucj2-lJ4-4jKlKMjMJCNVTBv8TrZeygYNBRJy-hPXt4NQBP1t1gNiff0lxCWsNEDvV5Jj0u3bwnGZVlOYXGK-yb-9OvvldKBJLXeTB2ElcspWBpK7x0q_rf6Ym0o1I/s400/1+double.JPG
Gambar 13. Caliper Tipe Fixed Caliper (Double piston)

2.      Tipe Floating Caliper
Pada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsYIzvcShc1yx4aBRPIpvfAdNVB_LsSmxENvBadM9eeknKf9t1tBvJAZNyMiGQy8ZCpNaGHe6c8iYjDj4lKg_0B5yxFsCtdpJ96jxiJamB_4Ht6j-pBYTDmc245ecnSV_RTspB-ElRRy_V/s400/2+flowting.JPG
Gambar 14. Caliper Tipe Floating

·           Penyetelan Otomatis Celah Rotor dengan Pad

Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme penyetelan celah otomatis yaitu piston seal type adjusting mechanism.

a. Celah Normal (Keausan Pad Tidak Ada)
             Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula, dan menarik piston kembali. Besarnya deformasi (amount of deformation) seal adalah celah pad. 


b. Celah Terlalu Besar (Pad Aus)
            Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh, tetapi besarnya deformasi    seal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston kembali dengan jarak yang sama besar dengan deformasi seal, dan celah sepatu rem telah disetel. 

        
                  
6.      Macam Macam Teknologi Rem Yang Sedang Berkembang
·                Electronic Brake-force Distribution (EBD)

         Teknologi Electronic Brake-force Distribution (EBD) bertujuan untuk mengatur tingkat kepakeman rem. EBD memungkinkan tekanan rem berbeda disetiap roda tergantung pada kecepatan, sudut tikungan dan beban. Cara kerja EBD berhubungan dengan ABS, yang akan aktif saat sensor membaca ada salah satu roda membutuhkan tekanan rem lebih besar ketimbang roda lainnya.
            Ilustrasinya, saat mobil menikung ke kiri, EBD akan mengatur tekanan rem pada roda sebelah kanan lebih besar ketimbang roda sebelah kiri. Sehingga mobil akan menikung tanpa keluar dari jalurnya.

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTf7rOQIs73LTmztsz4K-tlQVD3gd7xa-ICrQ9BI9VD7CtSx9yHpw
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQI2MR3fSWPjNJUthmRrhyOhOYUAyWUWMrAmIMSJInYD-ow2tigOw

·         Anti-lock Braking System (ABS)

            Salah satu fitur yang terdapat pada sistem pengereman mobil adalah Anti-lock Braking System (ABS). Keunggulan teknologi pengereman ini, untuk mencegah rem mengunci. Awalnya dipakai pada pesawat terbang. Rem ABS menggunakan sensor yang terhubung ke ECU untuk memantau rem.
Pada saat melakukan pengereman, ECU akan memerintahkan sensor untuk mencegah roda mengunci dengan menurunkan tekanan minyak rem pada katup hidrolik, yang berakibat cengkraman kampas rem akan berkurang. Sehingga, roda akan terhindar dari gejala mengunci dan kembali menaikkan tekanan minyak rem ketika roda sudah memiliki traksi. Rem ABS bekerja dalam kecepatan hingga 20 kali per detik. Selain memperpendek jarak pengereman, rem ABS juga berguna agar pengemudi dapat menghindari objek saat melakukan pengereman. 
http://us1.webpublications.com.au/static/images/articles/i1113/111321_17lo.jpg




7.      Macam Macam Gangguan Pada Sistem Rem
Gangguan
Kemungkinan
Cara mengatasi
Pedal rendah atau rengan
Pelapis rem aus,
pad rem aus,
kebocoran sistem rem
master silinder rusak
ada udara didalam system rem
silinder roda rusak
silinder rem rusak
perapat piston aus atau rusak
Ganti sepatu rem
Ganti pad rem
Perbaiki kebocoran
Perbaiki atau kganti master silinder
Palkukan pembuangan udara yang terjebak
Perbaiki silinder roda
 Perbaiki silinder
Rem mancet
Rem parker salh penyetelan
Kabel rem parker mancen
Batang pendorong boster slah penyetelan
tegangan pegas pembalik lemah
Saluran rem tersendat
Pelapis rem retak atau menggeliat
Piston silinder mancet
Master silinder rusak
Setel rem pakir
Perbperlu seperlunya
Setel batang pendorong
Ganti pegas pembalik
Perbaiki seperlunya
Gani sepatu rem
Perbaiki seperlunya
Perbaiki atau ganti  master silinder
Rem menarik kesalah satu arah
Tekanan udara ban salah
Sepatu pad rem tercemar olimtau gemuk
Sepatu rem menggeliat, Pelapis rem aus atau berkaca
Tromol atau piringan rem oleng
Pegas pembalik rusak
Silinder roda rusak
Silinder rem rusak
Piston mancet didalam silinder
Periksa tekanan udara ban
Periksa penyebabnya ganti sepatu atau pad rem
Ganti sepatu rem

Ganti tromol atau piringan
Ganti pegas pembalik
Ganti silinder roda
Perbaiki silinder
Perbaiki silinder
Pedal berat tapi pengereman kurang
Tekanan udara ban salah
Sepatu pad rem tercemar olimtau gemuk
Sepatu rem menggeliat, Pelapis rem aus berkacaatau tromol aus
Piston mancet didalam silinder
Boster rem rusak
Terjadi kebocoran vakum saluran rem tersendat
Periksa penyebabnya dang anti sepatu atau pad rem
Ganti sepatu rem


Perbaiki silinder
Perbaiki boster
Perbaiki seperlunya
Perbaiki seperlunya
Timbul suara mengerit atau ketukan Saat di rem
Sepatu rem melekat terhadap baking plate
Tonjolan baking plate aus
Pegas penahansepatu rem lepas atau kendor
Baut pemasangan kendor
Bushing peluncur aus
Lumasi

Ganti dan lumasi tonjolan baking plate
Ganti pegas penahan sepatu rem
Kencangkan
Ganti busing peluncur
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
  “Rem yaitu alat untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada keselamatan dan menjamin untuk pengendaraan  yang aman. Rem juga bias diartikan sebagai kebutuhan sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman”.


2.      Kritik Dan Saran
            penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk bisa menutupi segala kekurangan yang masih ada dan untuk kedepan yang lebih baik.     Kami mengetahui bahwa sebuah kesempurnaan berawal dari kumpulan sederhana yang tersusun secara sistematis. Kami pun mengetahui bahwa diatas langit masih ada langit dan diatas sebuah karya yang baik masih ada maha karya sang pencipta yang tak diragukan lagi isinya. Makalah ini sekirany penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk bisa menutupi segala kekurangan yang masih ada dan untuk kedepan yang lebih baik.



















  
                                                                                                                                                 

DAFTAR PUSTAKA

1.         Toyota Astra Motor 1995, New Step I  Training Manual, Jakarta PT.  TAM Training Center
2.         http://www.slideshare.net/triaduga/petunujk-penulisan-makalah